Senin, 29 September 2014

laporan praktikum enzim katalase


COCOS NUCIFERA

LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM KATALASE PADA 
HATI AYAM DAN DAUN PEPAYA


BAB I
PENDAHULUAN
ü Landasan teori
Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa - senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator).Senyawa – senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksireaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu.Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah.Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim.
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim.Faktor dalam misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim.

ü Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penlitian ini adalah:
1.      Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
2.      Mengamati pengaruh enzim terhadap suhu dalam ph

ü Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh H2O2 dan suhu terhadap kerja enzim.



BAB II
METODE PENELITIAN
Pengertian enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side).
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagain bukan protein.
1.     Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino.Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2.     Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif.Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.


Alat dan bahan
1.      Tabung reaksi 8
2.      Rak 1
3.      Mortar 1
4.      Pipet tetes
5.      Lidi dan korek api
6.      Es batu
7.      Gelas kimia
8.      Pisau atau silet
9.      Hati ayam
10.  Daun papaya
11.  Penggaris
12.  Larusan H2O2
13.  Larutan aquades

Cara kerja
·         Daun papaya
1.      Menyiapkan tabung reaksi A, B dan C
2.      Masukkan daun pepaya yang telah dilumatkan dengan menggunakan mortar kemasing-masing tabung reaksi.
3.      Melakukan urutan langkah pengujian sebagai berikut:
a.       Tabung A, ditambahkan H2O2 sebanyak 3,5 ml dan segerah menutupnya dengan ibu jari lalu mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
b.      Tabung B, masukkan terlebih dulu aquades sebanyak 3,5 ml, kemudian tambahkan H2O2 sebanyak 3,5 ml dan segera menutupnya dengan ibu jari lalu mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
c.       Tabung C, masukkan terlabih dahulu batu es sebanyak 3,5 ml, kemudian tambahkan H2O2 sebanyak 3,5 ml dan segera menutupnya dengan ibu jari lalu mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.

Tabel pengamatan
Tabung Reaksi
Ektrak Hati Ayam dan H2O2
Gelembung
Nyala Api
Tabung A
+
Nyala api
Tabung B
+++
Nyala api
Tabung C
++
Nyala api

 Keterangan :
+ + +         = banyak gelembung
+ +             = gelembungnya sedang
+                = sedikit gelembung
-                 = tidak ada gelembung

Hasil pengamatan
Dalam tabung A yang hanya di masukkan H2O2 dalam pengamatan kami, terdapat sedikit sekali gelembung yang reaksinya lambat dan terdapat nyala api. Dalam tabung B setelah dimasukkan aguades kemudian di masukkan pula H2O2 dalam pengamatan kami terdapat bayak gelembung yang reaksinya cepat dibandingkan tabung A dan terdapat nyala api. Sedangkan dalam tabung C yang telah dimasukkan es batu kemudian dimasukkan H2O2  dalam pengamatan kami terdapat sedikit gelembung yang reaksinya lambat dan terdapat nyala api.

·         Hati Ayam
1.      Menyiapkan tabung reaksi A, B, C, D dan E
2.      Memasukkan hati ayam yang sudah dipotong kecil dan diukur menggunakan silet dan penggaris ke masing-masing tabung reaksi
3.      Melakukan urutan langkah pengujian sebagai berikut:
a.         Tabung A, masukkan aquades sebanyak 8 ml, amati dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
b.         Tabung B, masukkan aquades sebanyak 7 ml, setelah itu masukkan H2O2 sebanyak 2,5 ml, dan segera menutupnya dengan ibu jari lalu mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
c.         Tabung C, masukkan aquades sebanyak 5,0 ml, setelag itu masukkan H2O2 sebanyak 5,0 ml, dan segera menutupnya dengan ibu jari lalu mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
d.        Tabung D, masukkan aquades sebanyak 2,5 ml, setelah itu masukkan H2O2 sebanyak 7 ml, dan segera menutupnya dengan ibu jari lalu mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
e.         Tabung E, masukkan H2O2 sebanyak 8 ml, amati dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.

Tabel pengamatan
Tabung Reaksi
Ektrak Hati Ayam Dan H2O2
Gelembung
Nyala api
Tabung A
-
Tidak nyala
Tabung B
+
Nyala api
Tabung C
++
Nyala api
Tabung D
+++
Nyala api
Tabung E
+++
Nyala api

Keterangan :
+ + +         = banyak gelembung
+ +             = gelembungnya sedang
+                = sedikit gelembung
-                 = tidak ada gelembung

Hasil pengamatan
          Dalam tabung A, yang hanya dimasukkan aquades tidak terjadi reaksi dan tidak memiliki gelembung serta nyala api. Tabung B yang sudah dimasukkan 7 ml aguades dan 2,5 ml H2O2 dalam pengamatan kami terjadi reaksi, akan tetapi reaksinya sangat lambat dan gelembungnya sangat sedikit dan terdapat nyala api. Tabung C yang sudah dimasukkan 5,0 ml aguades dan 5,0 H2O2 dalam pengamatan kami terjadi reaksi dan raksinya lebih cepat dibandingkan tabung B serta terdabat gelembung dan nyala api. Tabung D yang sudah dimasukkan 2,5 ml aquades dan 7 ml H2O2 dalam pengamatan kami terjadi reaksi, dan reaksinya lebih cepat lagi dibandingkan tabung C serta terdapat banyak gelembung dan nyala api. Kemudian tabung E yang hanya dimasukkan 8 ml H2O2 akan mengalami reaksi yang sangat cepat dibandingkan tabung lain dan benyak gelembung dibandingkan tabung lain serta nyala apinya lebih erang dibandingkan tabung lainnya.
 
Gambar hasil pengamatan kami:
   
 
                       Gambar hati ayam                                            Gambar daun pepaya




BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kami yang telah dilakukan kami menyimpulkan sebagai berikut:

Ø Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2).
Ø Enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu.
Ø Tanaman memiliki enzim katalase, contohnya tanaman pepaya.
Ø Semakin besar konsentrasi enzim katalase, maka semakin banyak molekul substrat yang dapat dipecahkan.